Jatah Beras Sejahtera Dikurangi, Pemdes Terpaksa Bagikan kepada Yatim Piatu

Jatah Beras Sejahtera Dikurangi, Pemdes Terpaksa Bagikan kepada Yatim Piatu

\"pemdes

RAKYATCIREBON.CO.ID - Pembagian jatah beras sejahtera (rastra) per Februari 2018 ini, menuai banyak koreksi dari jajaran pemerintahan desa. Pasalnya, beras yang dikirimkan pemerintah melalui Bulog itu, jumlahnya dikurangi dari biasanya.

Salah satunya di desa Kendal Kecamatan Astanajapura yang hanya mendapatkan jatah 52 karung  dengan berat beban 10 kilogram per karungnya.

“Biasanya, kami dapat jatah rastra 306 karung, dengan berat 15 kg per karungnya. Jika dijumlahkan total, sudah hampir 70 persen yang dipangkas,” ungkap Kuwu desa Kendal, H Abdul Basit.

Akibatnya, kata dia, sampai kini beras tersebut masih menumpuk di bali desa setempat. Padahal, beras sudah diterimanya sejak Jum\'at (16/2). Ia mengaku kebingungan ketika hendak membagikannya.

Karena menjadi serba salah. \" Kalau mau dibagi rata ke masyarakat, nggak kebagian, walaupun hanya satu kilo per KK nya,\" kata dia.

Ia pun mengaku, memang fenomena pembagian beras tersebut, bukan hanya di desanya saja yang mendapatkan pengurangan jatah. Tetapi mayoritas di desa lainnya pun mengalami hal serupa.

\"Memang desa-desa yang lain pun terjadi penurunan, tetapi tidak drastis seperti desa kami. Bayangkan saja mau diapakan kalau seperti itu. Nanti, jika dibagikan. Justru pemdes yang repot. Makanya ditunda dulu pembagiannya,” tegasnya.

Tetapi, kini setelah kurang lebih empat hari berada di balaidesa. Beras tersebut dalam waktu dekat akan dibagikan. Hanya saja, tidak untuk warga desa pada umumnya. 

Ia mengaku sudah melakukan komunikasi dengan pihak BPD, dan keputusannya tetap dibagikan. “Sudah dibicarakan dengan BPD, tetap akan dibagikan. Tetapi bukan untuk warga pada umumnya, melainkan untuk yatim piatu dan jompo,” terangnya.

Jumlah anak yatim dan piatu yang sudah terdaftar, berkisar 70 anak. Ketika dibagikan dipastikan peranak akan mendapatkan 7 kilogram beras. Ia berharap, keputusan yang telah diambil bersama pihak BPD, tidak berbuntut masalah dikemudian hari.

Sementara Ketua BPD Desa Kendal, Jaelani mengaku belum lama ini, dirinya telah mendapatkan aduan dari kuwu di Desanya. Hal itu, tentu membutuhkan pemikiran dan solusi yang tepat.

Adapun hasil yang telah disepakati, diakuinya merupakan keputusan terbaik, mengingat sudah tidak bisa lagi dibagikan merata sebagaimana biasanya. Mau (rastra, red) dibagikan kepada anak yatim saja.

\"Menurut kami, yang penting beras yang ada bisa dimanfaatkan. Kami rasa ini menjadi solusi tepat untuk persoalan yang sedang dihadapi,” tegasnya. (zen)

Sumber: